Kamis, 01 Oktober 2015

Sengkaling Food Festival

Sengkaling Food Festival ( SFF ) merupakan ikon wisata baru di Malang, yang dibangun di kawasan Taman Rekreasi Sengkaling ( TRS ). Konsep penggabungan Wisata Kuliner dengan Taman Rekreasi, didukung pengaturan Site Plan , Desain Gedung , Penataan Outlet dan Lighting System yang mumpuni sehingga memberi kesan sensasional yang tak akan terlupakan.
SFF menempati areal seluas 3 hektar di depan TRS, lokasi yang sangat strategis terletak di jalan raya antara Malang - Batu , dekat dengan beberapa Perguruan Tinggi terkenal antara lain ; Universitas Muhammadiyah Malang , Universitas Islam Malang , Universitas Brawijaya dan UIN Maulana Malik Ibrahim. Didukung dengan areal parkir SFF yang sangat luas , dengan sistem pengelolaan parkir yang baik , mampu menampung ratusan kendaraan , sehingga diharapkan dapat  memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung SFF.
Sebagai pusat kuliner terbesar di Jawa Timur , SFF menyediakan ratusan tenant yang menyajikan beragam menu berkualitas dengan harga yang terjangkau bagi semua kalangan , mulai keluarga , pelajar dan mahasiswa , pelajar dan para wisatawan. Selain kuliner , SFF juga menyediakan tenant yang menjual makanan / minuman khas Malang yang dapat dijadikan oleh - oleh , serta terdapat butik yang menjual pakaian bermerek dan berkualitas . SFF sangat tepat sebagai tempat hang out , meeting point, kongkow dan kumpul dengan keluarga , teman maupun kolega.
SFF buka setiap hari mulai pukul 16.00 s/d 23.00 WIB , kecuali hari Sabtu dan Minggu SFF buka mulai pukul 12.00 s/d 23.00 WIB. Soft Opening SFF telah dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2014 , animo masyarakat / pengunjung dengan dibukanya SFF sangat bagus diluar perkiraan dari Pengelola , meskipun masih dalam masa Soft Opening. Grand Opening SFF direncanakan dalam bulan Agustus - September 2014 dan akan dimeriahkan oleh Artis Terkenal dari Ibukota.
Tujuan TRS menyelenggaran SFF antara lain adalah untuk mengubah imagemasyarakat luas bahwa TRS / Taman Rekreasi Sengkaling sedang dan akan selalu berubah seiring dengan perkembangan pariwisata di Malang. TRS akan bertransformasi berubah menjadi taman rekreasi yang moderen , yang akan kembali menjadi tempat tujuan utama para wisatawan Malang dan Jawa Timur. Grand Designdan Masterplan TRS yang baru sudah selesai dibuat , hasil karya arsitek ternama . Tahap awal dari Masterplan ini yaitu SFF, sudah mulai direalisasikan sebagai wujud komitmen TRS menjawab kebutuhan masyarakat / wisatawan dan tantangan jaman.
Motto Kami ; " Silahkan berekreasi di Malang atau Batu, makan malamnya tetap harus di Sengkaling Food Festival "

TUTORIAL MEMBUAT PUPUK ORGANIK

Kali ini mypertanianorgnik akan membahas cara membuat pupuk organik cair. Pupuk organik cair dalam pembahasan ini mengacu pada pengertian pupuk organik dan pupuk kompos yang telah dibahas dalam artikel sebelumnya. Secara singkat bisa dikatakan pupuk organik cair adalah pupuk berfasa cair yang dibuat dari bahan-bahan organik melalui proses pengomposan.
Terdapat dua macam tipe pupuk organik cair yang dibuat melalui proses pengomposan. Pertama adalah pupuk organik cair yang dibuat dengan cara melarutkan pupuk organik yang telah jadi atau setengah jadi ke dalam air. Jenis pupuk yang dilarutkan bisa berupa pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos atau campuran semuanya. Pupuk organik cair semacam ini karakteristiknya tidak jauh beda dengan pupuk organik padat, hanya saja wujudnya berupa cairan. Dalam bahasa lebih mudah, kira-kira seperti teh yang dicelupkan ke dalam air lalu airnya dijadikan pupuk.
Pupuk cair tipe ini suspensi larutannya kurang stabil dan mudah mengendap. Kita tidak bisa menyimpan pupuk tipe ini dalam jangka waktu lama. Setelah jadi biasanya harus langsung digunakan. Pengaplikasiannya dilakukan dengan cara menyiramkan pupuk pada permukaan tanah disekitar tanaman, tidak disemprotkan ke daun.
Kedua adalah pupuk organik cair yang dibuat dari bahan-bahan organik yang difermentasikan dalam kondisi anaerob dengan bantuan organisme hidup. Bahan bakunya dari material organik yang belum terkomposkan. Unsur hara yang terkandung dalam larutan pupuk cair tipe ini benar-benar berbentuk cair. Jadi larutannya lebih stabil. Bila dibiarkan tidak mengendap. Oleh karena itu, sifat dan karakteristiknya pun berbeda dengan pupuk cair yang dibuat dari pupuk padat yang dilarutkan ke dalam air. Tulisan ini bermaksud untuk membahas pupuk organik cair tipe yang kedua.

Sifat dan karakteristik pupuk organik cair

Pupuk organik cair tidak bisa dijadikan pupuk utama dalam bercocok tanam. Sebaiknya gunakan pupuk organik padat sebagai pupuk utama/dasar. Pupuk organik padat akan tersimpan lebih lama dalam media tanam dan bisa menyediakan hara untuk jangka yang panjang. Sedangkan, nutrisi yang ada pada pupuk cair lebih rentan terbawa erosi. Namun di sisi lain, lebih mudah dicerna oleh tanaman.
Jenis pupuk cair lebih efektif dan efesien jika diaplikasikan pada daun, bunga dan batang dibanding pada media tanam (kecuali pada metode hidroponik). Pupuk organik cair bisa berfungsi sebagai perangsang tumbuh. Terutama saat tanaman mulai bertunas atau saat perubahan dari fase vegetatif ke generatif untuk merangsang pertumbuhan buah dan biji. Daun dan batang bisa menyerap secara langsung pupuk yang diberikan melalui stomata atau pori-pori yang ada pada permukaannya.
Pemberian pupuk organik cair lewat daun harus hati-hati. Jaga jangan sampai overdosis, karena bisa mematikan tanaman. Pemberian pupuk daun yang berlebih juga akan mengundang hama dan penyakit pada tanaman. Jadi, ketepatan takaran harus benar-benar diperhatikan untuk mendapatkan hasil maksimal.
Setiap tanaman mempunyai kapasitas dalam menyerap nutrisi sebagai makanannya. Secara teoritik, tanaman hanya sanggup menyerap unsur hara yang tersedia dalam tanah tidak lebih dari 2% per hari. Pada daun, meskipun kami belum menemukan angka persisnya, bisa diperkirakan jumlahnya tidak lebih dari 2%. Oleh karena itu pemberian pupuk organik cair pada daun harus diencerkan terlebih dahulu.
Karena sifatnya sebagai pupuk tambahan, pupuk organik cair sebaiknya kaya akan unsur hara mikro. Sementara unsur hara makro dipenuhi oleh pupuk utama lewat tanah, pupuk organik cair harus memberikan unsur hara mikro yang lebih. Untuk mendapatkan kandungan hara mikro, bisa dipilah dari bahan baku pupuk.

Cara membuat pupuk organik cair

  • Siapkan bahan-bahan berikut: 1 karung kotoran ayam, setengah karung dedak, 30 kg hijauan (jerami, gedebong pisang, daun leguminosa), 100 gram gula merah, 50 ml bioaktivator (EM4), air bersih secukupnya.
  • Siapkan tong plastik kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan pupuk, satu meter selang aerotor transparan (diameter kira-kira 0,5 cm), botol plastik bekas akua ukuran 1 liter. Lubangi tutup tong seukuran selang aerotor.
  • Potong atau rajang bahan-bahan organik yang akan dijadikan bahan baku. Masukkan kedalam tong dan tambahkan air, komposisinya: 2 bagian bahan organik, 1 bagian air. Kemudian aduk-aduk hingga merata.
  • Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga merata. Kemudian tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk.
  • Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang telah diberi lubang. Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung selang yang lain masuk kedalam botol yang telah diberi air.
  • Pastikan benar-benar rapat, karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob. Fungsi selang adalah untuk menyetabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong.
  • Tunggu hingga 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup tong cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape, adonan sudah matang.
  • Pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan saringan kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.
  • Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Apabila dikemas baik, pupuk bisa digunakan sampai 6 bulan.Cara membuat pupuk organik cairPenggunaan pupuk organik cair
Pupuk organik cair diaplikasikan pada daun, bunga atau batang. Caranya dengan mengencerkan pupuk dengan air bersih terlebih dahulu kemudian disemprotkan pada tanaman. Kepekatan pupuk organik cair yang akan disemprotkan tidak boleh lebih dari 2%. Pada kebanyakan produk, pengenceran dilakukan hingga seratus kalinya. Artinya, setiap 1 liter pupuk diencerkan dengan 100 liter air.
  • Untuk merangsang pertumbuhan daun, pupuk organik cair bisa disemprotkan pada tanaman yang baru bertunas. Sedangkan untuk menghasilkan buah, biji atau umbi, pupuk disemprotkan saat perubahan fase tanaman dari vegetatif ke generatif. Bisa disemprotkan langsung pada bunga ataupun pada batang dan daun. Setiap penyemprotan hendaknya dilakukan dengan interval waktu satu minggu jika musim kering atau 3 hari sekali pada musim hujan. Namun dosis ini harus disesuaikan lagi dengan jenis tanaman yang akan disemprot.
    Pada kasus pemupukan untuk pertumbuhan daun, gunakan pupuk organik cair yang banyak mengandung nitrogen. Caranya adalah dengan membuat pupuk dari bahan baku kaya nitrogen seperti kotoran ayam, hijauan dan jerami. Sedangkan pada kasus pemupukan untuk pertumbuhan buah, gunakan bahan baku pupuk yang kaya kalium dan fosfor, seperti kotoran kambing, kotoran sapi, sekam padi dan dedak. Kandungan setiap jenis material organik bisa dilihat di tabel berikut.
    Secara sederhana bisa dikatakan, untuk membuat pupuk perangsang daun gunakan sumber bahan organik dari jenis daun-daunan. Sedangkan untuk membuat pupuk perangsang buah gunakan bahan organik dari sisa limbah buah seperti sekam padi atau kulit buah-buahan.

SUMBER:http://alamtani.com/pupuk-organik-cair.html

PERKEMBANGAN ATAU KEMAJUAN TEKNOLOGI BIDANG PERTANIAN

Teknologi Pertanian adalah merupakan penerapan dari ilmu-ilmu teknik kepada kegiatan pertanian. Selain itu teknologi pertanian merupakan penerapan prinsip-prinsip matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam rangka pendayagunaan secara ekonomis sumberdaya pertanian dan sumberdaya alam untuk kesejahteraan manusia. Falsafahnya teknologi pertanian merupakan praktik-empirik yang bersifat pragmatik finalistik, dilandasi paham mekanistik-vitalistik dengan penekanan pada objek formal kerekayasaan dalam pembuatan dan penerapan peralatan, bangunan, lingkungan, sistem produksi serta pengolahan dan pengamanan hasil produksi. Objek formal dalam ilmu pertanian budidaya reproduksi berada dalam fokus budidaya, pemeliharaan, pemungutan hasil dari flora dan fauna, peningkatan mutu hasil panen yang diperoleh, penanganan, pengolahan dan pengamanan serta pemasaran hasil. Oleh sebab itu, secara luas cakupan teknologi pertanian meliputi berbagai penerapan ilmu teknik pada cakupan objek formal dari budidaya sampai pemasaran.

Sistem Pertanian di Indonesia

Sistem ladang merupakan sistem pertanian yang paling primitif. Suatu sistem peralihan dari tahap budaya pengumpul ke tahap budaya penanam. Pengolahan tanahnya sangat minimum, produktivitas bergantung kepada ketersediaan lapisan humus yang ada, yang terjadi karena sistem hutan. Sistem ini pada umumnya terdapat di daerah yang berpenduduk sedikit dengan ketersediaan lahan tak terbatas. Tanaman yang diusahakan umumnya tanaman pangan, seperti padi darat, jagung, atau umbi-umbian.

Sistem tegal pekarangan berkembang di lahan-lahan kering, yang jauh dari sumber-sumber air yang cukup. Sistem ini diusahakan orang setelah mereka menetap lama di wilayah itu, walupun demikian tingkatan pengusahaannya rendah. Pengelolaan tegal pada umumnya jarang menggunakan tenaga yang intensif, jarang ada yang menggunakan tenaga hewan. Tanaman-tanaman yang diusahakan terutama tanaman tanaman yang tahan kekeringan dan pohon-pohonan.
Sistem sawah, merupakan teknik budidaya yang tinggi, terutama dalam pengolahan tanah dan pengelolaan air, sehingga tercapai stabilitas biologi yang tinggi, sehingga kesuburan tanah dapat dipertahankan. Ini dicapai dengan sistem pengairan yang sinambung dan drainase yang baik. Sistem sawah merupakan potensi besar untuk produksi pangan, baik padi maupun palawija. Di beberapa daerah, pertanian  tebu dan tembakau menggunakan sistem sawah.
Sistem perkebunan, baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar (estate) yang dulu milik swasta asing dan sekarang kebanyakan perusahaan negara, berkembang karena kebutuhan tanaman ekspor. Dimulai dengan bahan-bahan ekspor seperti karet, kopi, teh dan coklat yang merupakan hasil utama, sampai sekarang sistem perkebunan berkembang dengan manajemen yang industri pertanian.
Macam-macam Teknologi Sektor Pertanian Indonesia

Di Indonesia, usahatani bidang pertanian yang mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah pada tanaman hortikultura khususnya tanaman hias, sayuran dan buah-buahan, mulai dari budidaya sampai penangan pasca panennya. Namun demikian tidak berarti komoditas pertanian yang lainnya tidak diusahakan. Beberapa teknologi bidang pertanian telah dihasilkan, yaitu;

1. Teknologi Peningkatan Mutu Anggrek

Tanaman anggrek memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, untuk itu perlu adanya peningkatan mutu baik kualitas maupun kuantitas anggrek.

Salah satu teknologi yang dapat memperbaiki mutu anggrek adalah dengan penggunaan media dan pupuk alternatif yang sesuai.

Hasil pengkajian menunjukan bahwa aplikasi teknologi budidaya anggrek, yaitu penggunaan media arang batok kelapa dan pupuk NPK ditambah unsur mikro memberikan pertumbuhan yang terbaik, diikuti media arang kayu rambutan dan pupuk NPK ditambah unsur mikro.
Perlakuan kedua kombinasi tersebut mempunyai tingkat pengeluaran biaya lebih rendah.

2. Teknologi Penggunaan Minyak Melaleuka Dalam Pengendalian Lalat Buah

Hama yang potensial menimbulkan kerugian pada usaha tani tanaman buah-buahan adalah alat buah. Tingkat kerugiannya mencapai bisa mencapai 100% bila tidak dilakukan pengendalian secara terprogam.

Para petani buah belimbing manis telah melakukan pengendalian terhadap hama tersebut dengan sanitasi lingkungan,pengasapan dan pembungkusan buah. Cara ini memeang sangat efektif namun masih ada kerontokan buah sekitar 30% sehingga perlu diupayakan cara lain untuk lebih menekan pupulasi alat buah, yaitu denga perangkap yang menggunakan zat penarik serangga berupa Methyl Eugenol (ME). Dari hasil pengkajian, teryata dengan menggunakan minyakmelaleuk bracteata yang diestra dari tumbuhan, lalat buah pada belimbing manis berhasil dikendlikan.

3. Teknologi Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Pupuk Organik

Berbagai jenis pupuk organik mulai banyak beredar, apalagi sejak digalakan pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan organik untuk pembuatan pupuk, bahkan babarapa petani/swasta telah mencanangkan adanya pertanian organik.
Banyak limbah pertanian dapat dijadikan sebagai bahan utama untuk pembuatan pupuk, seperti; jerami, pupuk kandang, arang sekam, potongan rumput tanam, limbah organik dari pasar, pupuk hijau, serbuk gergaji, sekam padi, dll.

Dari hasil pengkajian, kompos yang dibuat dengan menggunakan mikroba decomposer/pengurai dapat dijadikan Bokashi: bokashi jerami, bokashi pupuk kandang, bokashi ekspres, fien compos dan compos bioaktif.

Permasalahan Sektor Pertanian Indonesia

Seiring dengan transisi (transformasi) struktural ini sekarang kita menghadapi berbagai permasalahan. Di sektor pertanian kita mengalami permasalahan dalam meningkatkan jumlah produksi pangan, terutama di wilayah tradisional pertanian di Jawa dan luar Jawa. Hal ini karena semakin terbatasnya lahan yang dapat dipakai untuk bertani. Perkembangan penduduk yang semakin besar membuat kebutuhan lahan untuk tempat tinggal dan berbagai sarana pendukung kehidupan masyarakat juga bertambah. Perkembangan industri juga membuat pertanian beririgasi teknis semakin berkurang.

Selain berkurangya lahan beririgasi teknis, tingkat produktivitas pertanian per hektare juga relatif stagnan. Salah satu penyebab dari produktivitas ini adalah karena pasokan air yang mengairi lahan pertanian juga berkurang. Banyak waduk dan embung serta saluran irigasi yang ada perlu diperbaiki. Hutan-hutan tropis yang kita miliki juga semakin berkurang, ditambah lagi dengan siklus cuaca El Nino-La Nina karena pengaruh pemanasan global semakin mengurangi pasokan air yang dialirkan dari pegunungan ke lahan pertanian.

Sesuai dengan permasalahan aktual yang kita hadapi masa kini, kita akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri. Di kemudian hari kita mungkin saja akan semakin bergantung dengan impor pangan dari luar negeri. Impor memang dapat menjadi alternatif solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan kita, terutama karena semakin murahnya produk pertanian, seperti beras yang diproduksi oleh Vietnam dan Thailand. Namun, kita juga perlu mencermati bagaimana arah ke depan struktur perekonomian Indonesia, dan bagaimana struktur tenaga kerja yang akan terbentuk berdasarkan arah masa depan struktur perekonomian Indonesia.


SUMBER: http://bocahti99.blogspot.co.id/2012/03/kemajuan-teknologi-bidang-pertanian.html

AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Jurusan ini  menyelenggarakan model ideal untuk belajar pertanian modern, seperti aplikasi bioteknologi, pertanian organik (padi, buah dan sayur), perbenihan, budidaya tanaman hortikultura (buah, sayur, tanaman hias, dan anggrek); tanaman industri (kelapa sawit, tebu, kopi, teh, karet, kakao); tanaman pangan (padi, jagung, kedelai), arsitektur pertamanan dan kewirausahaan.
 
Agroteknologi berusaha mencetak dan menghasilkan lulusan yang beriman, bertaqwa, profesional dan mampu menguasai Ipteks, serta mampu mengembangkannya berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah dan Islami. Sarana prasarana perkuliahan menggunakan ruang multimedia yang didukung Lab. bioteknologi, kultur in vitro, mikrobiologi, tanah, klimatologi, teknologi benih, rumah produksi jamur, agro nursery, agro orchid nursery, green house, unit hidroponik, plaza pertanian, kebun apel dan lahan percobaan (6,3 Ha). Sarana produksi jamur, agro orchid nursery, kebun organik untuk tanaman apel, sayur-sayuran dan padi dikembangkan dalam skala industri yang dapat dijadikan tempat kerja paruh waktu bagi mahasiswa  sehingga mahasiswa mempunyai bekal dan mental wirausaha yang tangguh. Lulusan Agroteknologi dapat bekerja di pemerintahan dan perusahaan swasta serta Kementerian pertanian, perkebunan industri pertanian, lembaga penelitian, konsultan, usaha mandiri (wirausaha), dan lain-lain.
 
Website:

sumber:http://www.umm.ac.id/id/page/01030803/agroteknologi.html

SUMBER PITU DESA PUJON KIDUL

Air terjun Sumber Pitu terletak di Dusun Tulungrejo, Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon
, Kabupaten Malang. Kawasan air terjun ini masih belum dibuka untuk umum dan berada di kawasan hutan Perhutani. Sehingga, kawasan ini belum begitu dikenal oleh masyarakat luas, dan hanya dikenal di sekitar daerah Pujon dan sekitarnya. Air terjun Sumber Pitu masih alami serta tersembunyi di tengah hutan. Masyarakat Pujon Kidul biasa menyebutnya dengan Sumber Pitu atau air terjun Tujuh.
Untuk menuju Desa Pujon Kidul dari Kota Malang dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Jika menggunakan kendaraan pribadi dari arah Batu, langsung menuju arah Pujon ataupun Jombang-Kediri. Setelah melewati patung tugu sapi, terdapat pertigaan Ringin Punden lalu berbelok ke kiri. Lalu lurus menuju arah ke barat sampai masuk Desa Pujon Kidul. Jika menggunakan kendaraan umum, dari Terminal Landungsari naik bus Puspa Indah jurusan Jombang-Kediri atau naik angkutan BNK (jurusan Batu-Ngantang-Kasembon) jika dari Terminal Batu. Setelah pertigaan patung sapi, lalu turun di pertigaan ojekan Ringin Punden. Dari sini kemudian bisa naik ojek menuju ke Pujon Kidul.
Namun, bagi pengunjung yang ingin menikmati Coban Sumber Pitu harus bersusah payah untuk masuk kawasan ini. Karena, kompleks coban itu tersembunyi di balik rerimbunan hutan belantara. Medannya terhitung cukup berat untuk dilalui. Direkomendasikan hanya bagi pecinta alam maupun wisatawan berminat khusus yang berkunjung ke kompleks coban ini. Beratnya medan tidak hanya pada jalur yang bisa dilalui kendaraan roda dua jenis motor trail, tapi juga dalam perjalanan yang harus diempuh dengan berjalan kaki. Pengunjung harus menempuh jarak sekitar 7 kilometer dari pemukiman terdekat. Selama perjalanan menggunakan motor trail dan berjalan kaki, harus melintasi jalan setapak ekstrem dan melalui sejumlah perbukitan. Menembus hutan pinus, hutan belantara, hingga rumput padang ilalang dengan jurang yang amat dalam.
Jalur dan obyek wisata Sumber Pitu ini masih terjaga dan alami. Untuk mencapai Sumber Pitu harus menempuh tiga jalur yang cukup menantang. Pertama adalah jalur offroad yang harus melewati jalan yang berlubang, berbatu, naik, dan turun serta menanjak sejauh 2,5 kilometer dari Dusun Tulungrejo. Jalur ini bisa dilewati dengan mobil offroad, sepeda motor dan jalan kaki tergantung dari masing-masing penjelajah. Bagi yang membawa kendaraan, bisa dititipkan di ladang penduduk setempat, karena jalur selanjutnya harus berjalan kaki. Jalur kedua adalah jalur climbing (mendaki). Di medan ini, pengunjung harus mendaki sejauh sekitar 3 kilometer ke jalur berikutnya dengan kontur tanah yang naik turun melewati semak berduri dan rumput ilalang. Di jalur ini, pengunjung dimanjakan dengan pemandangan gunung dan tebing yang indah serta cukup curam berada di sisi kanan kiri. Keanekaragaman hayati di jalur ini juga masih terjaga. Sekali-sekali juga akan terdengar suara burung yang berkicau, gemericiknya air dan hembusan air. Di jalur ini pengunjung bisa menikmati perjalanan dengan santai, menikmati alam sekitar dan menghemat energi sampai jalur selanjutnya menuju Sumber Pitu.
Sampai di jalur terakhir, ini termasuk penentuan untuk sampai di Sumber Pitu. Berbeda dengan jalur kedua, untuk jalur ketiga ini harus melewati jalan sempit dengan tebing curam di samping kanannya. Kemudian dilanjutkan dengan menembus tebing yang diselimuti oleh tumbuhan yang lebat. Bahkan pemandu harus memakai sabit untuk membuka dan membersihkan jalan. Jarak tempuh sampai Sumber Pitu masih sekitar 2,5 kilometer. Pada jalur ini harus benar-benar berhati-hati, karena di sini kondisi jalan sangat lembab, licin, dan menurun. Kemudian banyak juga tanaman berduri, sehingga badan atau anggota tubuh badan lainnya bisa terluka karenanya.
Tanda jika lokasi Sumber Pitu sudah dekat adalah adanya suara bunyi air yang cukup deras, udara dingin, lembab dan tumbuhan di sekitar terlihat basah. Setelah itu pengunjung akan disambut dengan air terjun yang cukup besar. Hawa dingin, air bersih yang dingin, bunyi gemericik air dan alam yang hijau tenang serta damai menyambut kedatangan pengunjung. Jalur terakhir untuk menuju ke Sumber Pitu, harus melewati medan yang cukup berat dan menentukan yaitu memanjat tebing dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Kondisi tebing ditumbuhi dengan tanaman-tanaman merambat. Tetapi Anda jangan khawatir, karena pemandu di sana sudah terlatih. Anda cukup mengikuti instruksi pemandu yang lebih berpengalaman.
Walaupun namanya Sumber Pitu, di kawasan hutan lindung ini sedikitnya terdapat 14 coban yang jaraknya saling berdekatan. Di titik inilah dinamakan Coban Sumber Pitu. Meski jumlahnya ada sembilan, tetapi warga sekitar tetap menamainya Coban Sumber Pitu. Pemandangan Coban Sumber Pitu di Pujon ini keindahannya sungguh menakjubkan. Di kawasan yang oleh masyarakat dikenal sebagai Petak 100 tersebut ternyata tak hanya ada sembilan coban, tetapi juga terdapat empat titik air terjun yang terletak tidak jauh dari tebing itu. Empat titik air terjun itu, terletak di tebing yang bersebelahan dengan Sumber Pitu. Ini merupakan air terjun di titik kedua.
Tidak hanya itu, sebelum mata dimanjakan dengan sajian Sumber Pitu, juga terdapat satu aliran coban lainnya. Letaknya berada di bagian bawah dan dinamai Coban Tunggal. Alirannya yang deras dan besar terlihat dari jalan setapak. Begitu mencapai titik air terjun di bagian depan ini, tinggal menoleh ke kiri maka menemui Coban Sumber Pitu. Aliran dari Coban Tunggal yang berjarak sekitar 150 meter dari Sumber Pitu tersebut bertemu pada aliran sungai yang sama. Inilah yang disebut air terjun di titik ketiga.
Di depan Coban Sumber Pitu terdapat sebuah batang pohon berusia puluhan tahun yang telah tumbang. Akarnya terangkat ke atas. Dari titik ini juga merupakan tempat pengambilan foto yang menawan. Perpaduan antara keindahan, kedamaian, tantangan, serta panorama yang ada di Sumber Pitu sungguh memikat pengunjung yang datang. Tujuh air terjun setinggi sekitar 70 meter di tengah hutan melahirkan pesona luar biasa. Di dekat sumber ada hamparan rumput lebat yang bisa digunakan untuk bersantai.
Info Organizer:
Capung Alas
Jl. Krajan, Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Malang
Telp : 0341-8184649, 9358161
Sumber: Radar Malang dan sumber lainnya

Senin, 28 September 2015

PENGERTIAN PERTANIAN ORGANIK

:;Pertanian organik adalah sistem budi daya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Beberapa tanaman Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan dengan teknik tersebut adalah padi, hortikultura sayuran dan buah (contohnya: brokoli, kubis merah, jeruk, dll.), tanaman perkebunan (kopi, teh, kelapa, dll.), dan rempah-rempah. Pengolahan pertanian organik didasarkan pada prinsip kesehatan, ekologi, keadilan, dan perlindungan. Yang dimaksud dengan prinsip kesehatan dalam pertanian organik adalah kegiatan pertanian harus memperhatikan kelestarian dan peningkatan kesehatan tanah, tanaman, hewan, bumi, dan manusia sebagai satu kesatuan karena semua komponen tersebut saling berhubungan dan tidak terpisahkan. Pertanian organik juga harus didasarkan pada siklus dan sistem ekologi kehidupan. Pertanian organik juga harus memperhatikan keadilan baik antarmanusia maupun dengan makhluk hidup lain di lingkungan. Untuk mencapai pertanian organik yang baik perlu dilakukan pengelolaan yang berhati-hati dan bertanggungjawab melindungi kesehatan dan kesejahteraan manusia baik pada masa kini maupun pada masa depan.


sumber: wikipedia